Tulisan Berjalan

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu"(QS.Muhammad:7)

Kamis, 22 Juni 2017

Membentuk Generasi Qur'ani

Membentuk Generasi Qur'ani

Tak dapat ditahan ikut juga menangis,  ketika zahra menangis karena lupa hapalannya. Ya,  zahra satu-satunya peserta perempuan yang masih tersisa dalam hafidz cilik RCTI.
Tak tergambarkan kebiasaan sehari-harinya bagaimana anak ini?  Sehingga tumbuh dalam hatinya kecintaan yang luar biasa terhadap alqur'an. Robbi habli minash sholihin.. Robbi habli minash sholihin.

Betapa banyak anak-anak pada generasi ini.  Menangis karena tak diberi uang jajan,  tak diberi baju baru bahkan menangis karena tak memiliki gadget.  Bahkan remaja masa kinipun tak berbeda jauh,  menangis karena hal yang sungguh sangat hina dan menghinakan.  Menangis karena ditinggal seseorang yang mereka sebut 'pacar'.
Setidaknya ada beberapa faktor lahirnya generasi qur' ani khoiru ummah.  Diantaranya adalah orang tua yang sholih, lingkungan masyarakat yang shollih,  dan negara yang memfasilitasi.
Anak-anak yang lahir dari rahim orang sholih tak cukup untuk membentuknya menjadi generasi qur'ani.  Jika anak tersebut akhirnya akan sekolah dan bergaul pada lingkungan yang 'salah'. Lihatlah betapa banyak anak-anak orang sholih yang digelari ustadz atau kiyai.  Toh ternyata anak mereka tumbuh tidak seperti orangtuanya.
Begitupun orangtua yang sholih dan lingkungan yang sholih ternyata tak juga cukup untuk membentuk generasi qur'ani tanpa adanya fasilitas yang cukup yang tentunya hanya negara yang mampu menyediakannya. Jika pun ada anak-anak penghapal alqur'an,  kondisi mereka sangatlah langka.
Bukankah Sekolah,  perpustakaan,  para guru sholih,  tentunya semua itu hanya negaralah yang dapat menyediakannya?  Betapa banyak anak sholih yang terhalang biaya untuk bersekolah pada sekolah tahfidz. Sementara kondisi sekolah pada saat ini dalam sistem sekulerisme,  dimana sekolah bertaraf pendidikan agama dipisahkan dengan sekolah umum.
Jika kamu ingin anakmu menghapal alqur'an,  silakan sekolahkan di pesantren, dsb. Bukan disekolah umum.

Indahnya sekolah dimasa islam diterapkan oleh negara. Pendidikan umum,  sains,  agama,  pun lengkap hanya pada sekolah umum saja.  Tak ada sekolah khusus penghapal alqur'an,  atau sekolah khusus sains.  Semuanya lengkap utuh. Agama sebagai pondasi awal lahirnya generasi khoiru ummah akan ditanamkan secara menyeluruh dalam jiwa-jiwa para pelajar.  Ketaataan dan ketundukan pada Allah saja.  Maka tidak heran jika dalam pendidikan islam,  tidak hanya lahir para ulama yang sholih dalam agamanya,  namun ulama sekaligus seorang ilmuwan. Sekolah gratis dan mudah.  Fasilitas pendidikan tercukupi. Keadaan lingkungan terjamin ikut serta mensukseskan program pendidikan sempurna ini.  Tidak ada pendidikan terbaik,  selain daripada pendidikan dimasa khilafah.
Paket lengkap ini hanya bisa kita dapati dalam negara yang menerapkan sistem islam secara kaffah.  Karena hanya sistem islam,  satu-satunya nya sistem hidup yang berasal dari Tuhan Semesta alam,  pencipta langit dan bumi. Sistem yang sesuai dengan fitrah manusia.  Sistem yang akan memanusiakan manusia sebagaimana naluri dan kebutuhannya.

Yaa Allah..  Karunianakanlah kami anak-anak yang banyak.  Anak-anak yang sholeh dan sholehah,  anak-anak yang cerdas,  mampu menghapal,  mrngamalkan dan mendakwahkan alqur'an.  Anak-anak yang mencintai Allah,  rasul, dan alqur'an.  Anak-anak yang kuat lagi sehat.  Anak-anak yang mencintai agama islam, aamiin Allahumma aamiin
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Komentar