Celoteh Rofi' Maryam: "andai saja beriman" by medina project

Selasa, 13 Januari 2015

"andai saja beriman" by medina project

andai saja penduduk suatu negeri, beriman kepada Allah.
Andai saja penduduk Allah, terapkan perintah larangan Nya.
Allah kan membuka barokah dari langit
Allah kan membuka barokah dari Bumi.
Allah kan memberi semua yang terbaik
pastikan menjadi ummat yang terbaik

tetapi jika penduduk negeri, ragukan kuasa Allah,
tetapi jika penduduk negeri, campakkan perintah larangan Nya.
Allah kan mencabut barokah dari langit
Allah kan mencabut barokah dari bumi
pasti kan menjadi sebuah keadaan

ada pengadilan, tak ada keadilan
ada kekayaan, tak bisa merasakan
ada penguasa, tidak memeliraha
berlimpah sumber daya, rakyat tetap sengsara

"apakah jahiliyah yang kalian cari? hukum siapa yang lebih baik, dari hukum Allah? " (QS. AL-Maidah:50)

Comments

0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tiada Hari Tanpa Dakwah

Rasulullah saw bersabda kepada ka’ab bin ujrah, “ mudah-mudahan Allah melindungimu dari pemimpin yang bodoh (dungu).

Ka’ab bin Ujrah bertanya, “apa yang dimaksud dengan pemimpin yang dungu wahai Rasulullah saw? “
beliau menjawab, “ mereka adalah para pemimpin yang hidup sepeninggalanku. Mereka tidak pernah berpedoman pada petunjukku, mereka tidak mengikuti sunnahku. Barang siapa membenarkan kedustaan mereka ataupun mendukung kezhaliman mereka, maka orang tsb tidak termasuk golongaanku, karena aku bukanlah orang sepeti itu. Mereka juga tidak akan pernah pendapatkan air minum dari telagaku.

Wahai Ka’ab sesungguhnya puasa adalah benteng, sedekah adalah penghapus kesalahan, sedangkan shalat adalah upaya untuk memdekatkan diri kepada Allah.

Wahai Ka’ab sesungguhnya tidak akan masuk surga seonggok daging yang berasal dari barang haram. Dan api neraka lebih berhak untuk melahabnya. Wahai ka’ab bin Ujrah manusia terpecah menjadi dua golongan, pertama orang yang membeli dirinya, maka dialah orang yang memerdekakan dirinya. Kedua adalah golongan orang yang menjual dirinya, maka merekalah orang2 yang membinasakan dirinya sendiri”
(HR. Ahmad bin Hambal)